malam ini, malam biasa tak ada bedanya dengan malam-malam yang lain. hanya saja, aku sedang menikmati kebiasaan baruku, yang sulit tertidur ketika kamu masih diperjalanan. entah kenapa kebiasaan baru itu muncul, aku juga tidak tau.
tong sampahku ini, rasa-rasanya sudah penuh dengan usang, debu dan lumut, setelah sekian lama, tak bertegur sapa dengan si empunya hehehe.
hey, my little space!
aku akan bagikan kabar bahagiaku, bukan dukaku, seperti kisah-kisah lalu. jangan kau bilang pada siapa-siapa ya, kalo kisah pedihku yang lalu telah menumbuhkan harapan baru. sama halnya, nusantara ini, yang bisa merubah tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Dia yang selama ini aku ceritakan padamu, kini benar-benar mendampingi hari-hariku. akan ku bagikan padamu, how lucky i am to be his lovely! 😇😍😍😍
aku bersyukur pada Sang Penulis Kehidupan, bahwa aku boleh mendampingi pria yang begitu menyayangiku, pria yang begitu hangat mendekapku, pria yang sabar menghadapi bawelku, pria yang tak begitu tampan tapi meneduhkan amarahku, pria yang dengan penuh tanggung jawab berusaha dekat dan mengenal keluargaku, pria yang dengan cintanya berusaha melengkapi keluargaku dan meyakinkannya, pria yang saat ini mati-matian memperjuangkan masa depanku, pria yang berjanji untuk setia sampai akhir, pria yang selalu mengisi hari-hariku dengan kasih sayang, tawa, sedih, kekonyolan, dan sukacita, pria yang tak pernah sadar telah mengajari dan menjadi inspirasiku, pria yang sedang dan selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik agar layak menjadi bapak bagi anak-anakku, dan diatas semua itu dia adalah pria yang berhasil membawa pulang sebagian hatiku yang entah kemana selama ini, menjadikannya utuh dan aku mencintainya.
Tuhan, jagailah dia dan bahagiakanlah dia, jadikanlah kami sepasang hati yang saling melengkapi dan mencintai sampai akhir. walau aku sering mengeluh tentang sakit hatiku akan teman-teman wanitanya, tapi aku janji aku akan lapang dada menerima ending apapun itu, bila memang dia tak bahagia bersamaku. tapi aku ingin Tuhan berjanji padaku, dia tetap harus bahagia apapun keadaannya.
jujur, aku merasa sakit hati, sakit sekali rasanya ketika dia berpamitan untuk keluar bersama teman wanitanya, tapi sekarang aku mulai untuk legowo mengijinkan dan memberi waktu tanpa mengamganggu, sambil menunggu kabar selanjutnya kalau-kalau dia menghubungiku, tapi jauh lebih sakit, ketika dia berkeluh bahwa dia sedang tidak sehat dan aku tidak bisa menemaninya. kadang, aku cemburu ketika sahabat wanitanya lebih bisa selalu ada disaat yang dibutuhkan, ketimbang aku, salahkah???
tapi apa daya, aku rak pernah pecus untuk menjaganya, tak pernah bisa selalu ada disampingnya. ehhhmmm, sudahlah, aku terlalu sensitif untuk satu hal ini sepertinya.
Tuhan, jaga dia untukku ya. Jika boleh meminta, aku ingin segera selalu bersamanya. berkati segala usaha kami juga. dan jika dia mulai nakal, tolong kasih tahu aku ya Tuhan.
aku ingin berbisik padamu Tuhan, 'terima kasih sudah memperbolehkanku mendampinginya sampai hari ini dan segendut apapun dia, dia tetep ganteng kog bagiku.hehehehe. aku mencintainya'
-dari wanita yang selalu sulit tidur, saat kamu masih diperjalanan-